27 November 2014

Merusak Atau Memperbaiki ?

الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْن
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ قِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
مَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Hadirin kaum muslimin yang dimuliakan Allah –ta'ala-
Alangkah bahagianya kita di siang hari ini, di hari Jum'at kita berkumpul dan bersama-sama beribadah di masjid ini, dengan ikhlash, khusu', dan tentramnya hati. Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram" [QS. Ar Ra'du: 28]

Namun wahai kaum muslimin, ketenangan ini agak terganggu dengan apa yang kita saksikan menimpa negeri ini. Kekacauan, semerawutan, amarah tak terkendali, perampasan, dan anarkisme terjadi hamper di seluruh wilayah Indonesia Raya.

Yah…demikianlah –jama'ah yang berbahagia- yang menimpa negeri ini, dengan demontrasi dimana-mana, penuntutan hak kepada pemerintah, dengan dalih membela masyarakat karena naiknya Bahan Bakar Minyak dan harga-harga.
Apakah saudara-saudara kita betul telah melakukan perbaikan ? atau bahkan kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih besar dari kebaikan yang didatangkan ? 

Tentunya memperbaiki tidak sama dengan merusak. Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ

"Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?" [QS. Shaad: 28]


Dan Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ (35) مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ (36)

"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?. Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?" [QS. Al Qalam: 35-36]


Demikianlah Allah membedakan antara orang ynag memperbaiki dan orang yang merusak. Antara orang yang shalih dan orang yang berdosa.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia..
Berikut kami sampaikan 3 kaidah yang harus dipegang oleh siapa saja ingin melakukan perbaikan di muka bumi.
Kaidah Pertama : Islam Adalah Rahmat
Ini kaidah pertama yang harus dipahami oleh mereka yang ingin mengadakan perbaikan, yaitu ia harus tahu bahwa Islam adalah Agama yang menyayangi sesama. Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" [QS. An Nahl: 89]


Ayat ini dengan gamblangnya menjelaskan tentang al Qur'an yang dating sebagai rahmat. Dan lebih jelas lagi disebutkan dalam ayat yang lain, Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" [QS. Al Anbiya: 107]
Ayat ini juga menjelaskan bahwa diutusnya Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- adalah rahmat bagi seluruh alam, rahmat bagi manusia, jin, tanaman, dan makhluk Allah yang lainnya.
Kaum muslimin sidang jum'at yang dirahmati Allah..

Kaidah Kedua : Islam menjaga Keamanan Dan Ketenangan
Ini termasuk perkara yang sangat dijaga di dalam Islam, bagi mereka yang ingin memperbaiki negeri ini, yaitu menjaga keamanan dan ketenangan. Ketenangan dan keamanan adalah perkara yang sangat mahal harganya, sehingga Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- menghargainya dengan dunia dan seisinya. Beliau –shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
"Barangsiapa yang di pagi hari merasa aman keadaannya, sehat jasadnya, dan ia memiliki makanan yang bisa ia makan di hari itu, maka seakan-akan telah dikumpulkan dunia (dan isisnya) untuknya" [HR, Bukhari dalam Al Adab al Mufrad (300)dan tirmidzi (2346)]

Inilah tujuan Islam yaitu menciptakan keamanan, dan ketenangan. Bukan membuat huru-hara dan kekacauan baik dengan tangan atau dengan lisannya sebagaimana yang dilakukan oleh mereka yang mengaku meneriakan kebenaran dan keadilan. Kebanyakan orang tidak mengetahui bagaimana keindahan Islam dalam menjaga keamanan. Salah satunya adalah apa yang ditunjukkan dalam hadits berikut :

لاَ يُشِيرُ أَحَدُكُمْ عَلَى أَخِيهِ بِالسِّلاَحِ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي، لَعَلَّ الشَّيْطَانَ يَنْزِعُ فِي يَدِهِ، فَيَقَعُ فِي حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ
"Jangalah salah seorang kalian mengisyaratkan senjatanya kepada saudaranya, karena ia tidak tahu jangan sampai syaithan menjatuhkan senjata itu (lalu mengenai saudaranya) sehingga iapun masuk ke lubang neraka" [HR, Bukhari dan Muslim]

Yang lebih jelas lagi apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah –radhiyallahu 'anhu- bahwa Rasulullah bersabda :
مَنْ أَشَارَ إِلَى أَخِيهِ بِحَدِيدَةٍ، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَلْعَنُهُ، حَتَّى يَدَعَهُ وَإِنْ كَانَ أَخَاهُ لِأَبِيهِ وَأُمِّهِ

"Barangsiapa yang mengisyaratkan besi kepada saudaranya, maka malaikat akan melaknatnya hingga ia meninggalkannya, walaupun ia saudara sebapak dan seibu" [HR. Muslim (2616), Tirmidzi (2167)]


Jama'ah kaum muslimin –rahamani wa rahimakumullah-
Coba perhatikan, bagaimana Islam dengan tegasnya melarang mengangkat senjata, bahkan mengisyaratkan besi atau yang lainnya, baik dengan tujuan mengancam atau bergurau. Bahkan menakut-nakuti sekalipun. Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
"Seorang muslim tidak halal membuat takut muslim yang lainnya" [HR. Ahmad (5/362), dan Abu dawud (5004) dan dishahihkan oleh al Albaniy dalam Ghayatul MAram no. 447]

Dan Nabi –shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
"Seorang Muslim adalah orang yang kaum muslimin yang lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya" [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, anNasa'i, dan Ibnu Majah]
Demikianlah suatu bentuk maksimal dari Agama ini untuk menciptakan sebuah keamanan di tengah-tengah masyarakat. Maka kewajiban setiap muslim adalah mengikuti bimbingan agamanya.
أَقُوْلُ هَذَا القَوْلِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

لْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، أشْهَدُ أَنْ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِه وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كثيراً،أَمَّا بَعْدُ 

Jama'ah kaum muslimin –baarakallahu fiikum-

Kemudian Kaidah ketiga : Islam Menyeru Kepada Perbaikan dan Menolak Kerusakan.
Telah dimaklumi bahwa agama kita datang untuk mewujudkan dan menyempurnakan perbaikan dan menghilangkan serta meminimalkan kerusakan. Inilah karasteristik ajaran Islam yang agung yang harus dipahami. Demikianlah –jama'ah- anjuran untuk melakukan perbaikan dan larangan berbuat kerusakan. Allah –subhanahu wata'ala- berfirman :
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
"Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya" [QS. Al A'raf: 56]
Jadi asalnya bumi ini dalam keadaan baik namun kemudian dirusak oleh manusia. Lihatlah bagaimana kekwatiran malaikat ketika Allah hendak menciptakan Adam.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Rabb berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" [QS. Al Baqarah: 30]

Benar –jama'ah- Allah mengetahui apa yang malaikat tidak ketahui. Oleh karenanya hendaklah seorang muslim memperhatikan kaidah ini, Menyeru Kepada Perbaikan dan Menolak Kerusakan.
Nabi Musa –alaihissalam- pernah berkata kepada saudaranya, Nabi Harun –alaihissalam- :

قَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ

"Berkata Musa kepada saudaranya, Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan buatlah perbaikan, serta janganlah kamu mengikuti orang-orang yang berbuat kerusakan" [QS. Al A'raf: 142]

Jama'ah kaum muslimin –yang berbahagia-

Syari'at Islam benar-benar mengecam dan mencela tindak pengerusakan dengan alasan apapun. Apa yang dilakukan oleh mereka yang meneriakkan hak asasi, di jalan-jalan dengan memblokirnya, membakar, merusak, melempar, menumpahkan darah, amarah, merusak kehormatan saudaranya, bahwa sebagian mereka merampas hak orang lain. Maka takutlah kalian kepada Allah, yang akan meminta pertanggung jawaban terhadap lisan, tangan, dan perbuatanmu.
Mudah-mudahan Allah senatiasa menjaga negeri ini dari segala kerusakan dan memperbaiki apa-apa yang telah dirusak oleh sebagian manusia. Sesunggunya dialah yang Maha mampu mengurusnya dan Maha mendengarkan do'a-doa.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاجْعَلْ هَذَا البَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّ وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دَوْرِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَ أَهْلَ الإِسْلَامِ بِسُوْءٍ فَجْعَلْ كَيْدَهُ فِي نَحْرِهِ وَاجْعَلْ تَدْبِيْرَهُ تَدْمِيْرُهُ يَاسَمِيْعُ الدُّعَاءِ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَدُعَائَنَا اَللَّهُمَّ لَا تَرُدْنَا خَائِبِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ رَبَّنَا اغْفِرْ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar