7 Maret 2015

Ulama Syi’ah Bercerita Tentang Agama Mereka

(Bukti Kesesatan Agama Syi’ah dari Sumber Rujukan Mereka)


Termasuk kewajiban yang paling wajib adalah menjaga agama dan keyakinan kaum muslimin terhadap penyimpangan dan kerusakan, serta menerangkan jalan kerusakan agar kaum muslimin tidak terjatuh ke dalam kerusakan tersebut. Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الخَيْرِ، وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي

Manusia bertanya kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang kejelekan (karena) khawatir bila kejelekan itu akan menimpaku ….[Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim]

Di antara ancaman yang sangat besar terhadap aqidah kaum muslimin adalah agama kaum Syi’ah Rafidhah, suatu agama yang merusak dan meruntuhkan nilai-nilai keyakinan umat Islam. Ironisnya, agama Syi’ah ini didukung oleh beberapa negara dan dipersiapkan guna menyebar racun mereka di seluruh negeri kaum muslimin.

Bila merasa kuat pada suatu negeri, Kaum Syi’ah akan berbuat kezhaliman dan kesewenang-wenangan, seperti ulah mereka di Iran, Suriah, Bahrain, dan selainnya. Bila merasa lemah, mereka akan tampil dengan “pakaian” pendekatan dan persahabatan, atau sengaja memancing kemarahan kaum muslimin dengan mencela agama kaum muslimin sehingga sebagian kaum muslimin lepas kontrol. Bila kejadian yang mereka inginkan telah terjadi, mereka pun berdiri di belakang media massa agar ditampilkan sebagai orang-orang yang “dizhalimi” supaya mendapat belas kasih dan kesempatan untuk bercerita tentang keyakinan mereka.

Berikut beberapa pembahasan ringkas tentang kesesatan dan penyimpangan agama Syi’ah. Kami menerangkan kesesatan agama mereka dari “mulut” mereka sendiri yang menumpahkan keyakinan mereka dalam buku-buku mereka sendiri.

8 Februari 2015

Jangan Jadi Bebek Di Hari Valentine

Sebagian kalangan menyebut bulan Februari sebagai
bulan cinta. Sebab katanya tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang. Sebenarnya ada apa dengan Valentine day ?

Banyak versi tentang sejarah Valentine Day yang pada intinya sama saja yaitu sejarah yang suram, bukan romantis tapi menyesatkan. Dalam buku The World Book Encyclopedia (th. 1998) disebutkan bahwa Valentines Day pada awalnya berasal dari upacara penyucian bangsa Romawi kuno setiap tanggal 13-18 Februari yang dipersembahkan untuk Juno Februata atau Dewi Cinta. Dalam upacara penyucian itu, lelaki dan perempuan saling memilih calon pasangan untuk bersenang-senang lewat undian secara acak dalam sebuah kotak. Ketika agama kristen Katolik masuk ke Roma, maka diadopsilah acara ini dengan menambahkan nuansa agama Kristen. Dan pada tahun 496 M, Paus Gelasius I menjadikan upacara ini menjadi perayaan Gereja dengan nama Saint  Valentine’s Day, untuk menghormati pendeta Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.
Adapun tentang Pendeta Valentine ada beberapa versi sebagaimana disebutkan dalam buku The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine. Versi pertama: Pendeta Valentine ditangkap oleh Kaisar Claudius II karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Versi ke dua: Kaisar Claudius II melarang pemuda untuk menikah, karena pemuda yang belum menikah lebih tangguh dan tabah di dalam peperangan. Tapi pendeta Valentine melanggar peraturan dan menikahkan banyak pemuda, sehingga ia ditangkap dan dihukum gantung tanggal 14 Februari 269 M.

13 Desember 2014

Itu Bukan Adat Kita

Kebodohan kaum muslimin menimbulkan sebuah fenomena Tasyabbuh dimana kaum Muslimin dengan mudahnya mengikuti budaya asing yang tidak sejalan dengan Ajaran Islam. Diantara adat dan kebiasaan itu adalah mengucapkan "Selamat Natal" dan membantu prosesi ibadah kafir Nashrani dengan dalih TOLERANSI BERAGAMA. Lalu bagaimana para ulama menyikapi itu ? Berikut pembahasannya

Syeikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin –rahimahullah- ditanya tentang hukum mengucapkan "Selamat Natal" dan bagaimana membalas ucapan mereka ketika mereka mengucapkannya kepada kita. Juga tentang boleh tidaknya pergi ke tempat-tempat upacara perayaan dalam rangka hari raya tersebut dan apakah seseorang berdosa jika melakukan –walau sedikit- apa yang sudah disebutkan tanpa maksud bersengaja, tapi ia lakukan karena basa-basi atau karena malu, atau terpaksa dan sebab-sebab lainnya. Dan Bolehkah menyerupai mereka dalam perayaan tersebut ?

12 Desember 2014

Rahasia Kayu Siwak

Satu lagi sunnah amalan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah bersiwak (gosok gigi). Bersiwak…! Pernahkan anda mendengar kata siwak?

Kata siwak digunakan untuk mengungkapkan perbuatan bersiwak (gosok gigi) dan juga digunakan untuk makna akar kayu (salvadora persica) yang digunakan untuk bersiwak [Khulashah al Ahkam Syarh 'Umdah al Ahkam: 24]


Selain itu istilah Siwak juga dipakai untuk pembersih gigi yang berasal dari ranting pohon lainnya seperti Zaitun atau sejenis pohon sambur. Kendati demikian, siwak terbaik biasanya menggunakan akar pohon arak, terutama rantingnya yang berwarna hijau. 


Pohon Arak banyak tumbuh di kawasan Semenanjung Arab, juga daerah-daerah kering lainnya di Asia Barat dan Afrika. Pohon Arak termasuk tumbuh-tumbuhan menjalar, memiliki banyak akar dan ranting, berdaun hijau, sedikit kuning, jarang berbunga atau berbuah. Buahnya, yang disebut al-kabs, yang berbentuk bulat kecil, pada awalnya merah, kemudian menjadi cokelat dan menghitam, berasa agak pedas serta mengundang selera.

Pada 1986 dan 2000, World Health Organization (WHO) menyarankan penggunaan siwak untuk membersihkan gigi. Salah seorang peneliti siwak, Ramli Mohammed Diabi, menghabiskan 17 tahun masa hidupnya hanya untuk meneliti kegunaan siwak. Dia berpendapat, siwak juga berfungsi untuk menghilangkan efek kecanduan bagi perokok aktif.