1 Oktober 2014

Wahai Wanita Bagaimana Engkau Di Surga ?

Sesungguhnya segala kenikmatan syurga tidaklah dikhususkan untuk laki-laki saja sehingga wanita tidak mendapatkannya akan namun syurga diperuntukkan untuk orang-orang bertaqwa, laki-laki maupun perempuan. Allah –subhanahu wata’ala- berfirman :

﴿  أُعِدَّتْ لِلْمُــتــَّقِيـْنَ ﴾

(Syurga) disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa(QS Ali 'Imran : 133)

Namun Allah telah menjadikan laki-laki terpikat dan merindukan syurga karena mengingat bidadari-bidadari dan wanita-wanita di syurga, dan yang seperti itu tidak disebutkan untuk wanita. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

Pertama : Umumnya wanita mempunyai rasa malu dan karena inilah Allah –subhanahu wata’ala-  tidak menjadikan mereka terpikat dengan apa yang mereka malu kepada-nya.

Kedua : Kerinduan seorang wanita akan lelaki tidaklah seperti kerinduan seorang laki-laki kepada wanita-sebagaimana sudah diketahui-, karenanya Allah –subhanahu wata’ala-  pun menjadikan lelaki merindukannya, sebagaimana sabda Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam- :
   
)  مَا تـَرَكْتُ بـَعْدِيْ فِتــْنـَةً  أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ  النــِّسَاءِ( رواه البخاري و مسلم

Tidaklah ada fitnah yang aku tinggalkan sesudahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita(HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun wanita, mereka pun dijadikan oleh Allah –subhanahu wata’ala-  merindukan aneka perhiasan dari jenis-jenis pakaian bagus dan permata melebihi kerinduan lelaki akan hal itu.
Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله berkata:  “Sesungguhnya Allah –subhanahu wata’ala-   me-nyebutkan istri untuk suami karena suamilah yang mencari mereka dan merekalah yang menginginkan wanita sehingga disebutkanlah istri- istri untuk lelaki di syurga dan  tidak  menyebut  sebaliknya. Dan ini bukanlah berarti bahwa wanita di syurga tidak akan mempunyai suami. Akan tetapi mereka kelak akan mempunyai suami dari jenis manusia juga” (Al-Majmu’ Ats Tsamin (1/175))


Keadaan-keadaan Wanita di Dunia

Pertama : Mereka meninggal sebelum sempat menikah atau mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum sempat menikah dengan yang lain.
Maka Allah akan menikahkan mereka di syurga dengan seorang lelaki dari penduduk dunia, berdasarkan sabda Rasulullah –shollallohu ‘alaihi wasallam- :

)  مَا فِي الْجَنــَّةِ مِنْ  أَعْزَبٍ  (

Di syurga tidak ada orang yang membujang (tidak mempunyai pasangan)(HR. Muslim)

Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله berkata: “Apabila seseorang belum menikah –yak ni seorang  wanita- di dunia ini maka sesungguhnya Allah –subhanahu wata’ala-   akan menikah-kannya dengan siapa yang ia tertarik dengannya di syurga”

Kedua : Mereka sudah menikah  akan tetapi suaminya tidak bersamanya di syurga    –semoga Allah melindungi kita dari hal ini- Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله berkata: ”Seorang wanita apabila termasuk ahli syurga..…sedang suaminya tidak termasuk ahli syurga maka sesungguhnya bila ia masuk syurga maka disana ada lelaki ahli syurga yang akan memperisteri-kannya“ maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.

Ketiga : Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di syurga ia untuk suaminya yang dahulu.

Keempat : Wanita yang suaminya meninggal kemudian ia tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga ia pun meninggal, maka dia tetap menjadi isterinya di syurga.

Kelima : Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan yang lainnya, maka dia untuk suami yang paling terakhir walaupun sempat menikah berkali-kali, berdasarkan sabda Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam- :

)  اَلْمَرْأَةُ  لآخِرِ أَزْ وَاجــِهَا (

Wanita itu adalah untuk suami terakhirnya”. (HSR. Abu ‘Ali Al-Haraani Al-Qusyairi, Abu Syaikh dan Al-Baghawy)
    
Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah –rodhiyallohu ‘anhu-  kepada isterinya : “Jika engkau tetap ingin menjadi isteriku di syurga maka janganlah menikah dengan siapapun sepeninggalanku, sesungguhnya wanita saat di syurga adalah untuk suami terakhirnya di dunia". Karena itulah Allah –subhanahu wata’ala-   pun mengharamkan isteri-isteri nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepeninggalannya, karena mereka itu kelak akan tetap menjadi isteri-isterinya di syurga.

Wanita Adalah Penduduk Terbanyak di Neraka dan di Syurga

Disebutkan dalam hadits shahih  Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam- bersabda :

)  إِنَّ   أَقَلَّ سَاكِـنِي الْجَـنَّةِ النـــِّسَاءُ (

Sesungguhnya penduduk syurga yang paling sedikit jumlahnya dari golongan wanita(HR. Bukhari dan Muslim)

Dan bersama itu  tedapat pula hadits shahih yang lain bahwa bagi setiap laki-laki dari ahli dunia akan mempunyai dua isteri (di syurga) Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam- bersabda :

] وَلــِكُلِّ وَاحِدٍ مِنـْـهُمْ زَوْجَتـَانِ[

Dan setiap laki-laki dari mereka (ahli syurga) mendapatkan dua orang istri(HR. Bukhari dan Muslim)

Pada masalah di atas para ulama berbeda pendapat dalam menggabungkan hadits-hadits diatas yaitu apakah wanita merupakan  kebanya-kan penduduk syurga atau penduduk neraka?
Berkata sebagian Ulama : Bahwa wanita adalah kebanyakan penduduk syurga dan juga kebanya-kan penduduk neraka karena memang jumlah mereka banyak, berkata Al Qadhi ‘Iyadh  رحمه الله : ”Wanita adalah anak cucu Adam yang terbanyak” (lihat Tharh At Tatsriib (4/270))

Berkata sebahagian yang lain bahwasanya semula wanita adalah penduduk neraka terbanyak namun kemudian mereka menjadi penduduk syurga terbanyak setelah –yang muslimatnya- keluar dari neraka.
Al Qurthuby رحمه الله  berkata dalam penjelasannya pada hadits Nabi –shallallohu ‘alaihi wasallam- tentang para wanita :

]  إِنـــِّيْ رَأَيْتُكُنَّ   أَكْـثـَرَ  أَهْلِ النـَّـارِ [

Sesungguhnya aku melihat kalian seba-gai penduduk neraka terbanyak”. (HR. Bukhari dan Muslim)              ”Bahwasanya ini mungkin saat mereka menjadi penduduk neraka terbanyak. Akan tetapi setelah mereka selanjutnya keluar (dari neraka) karena syafa’at dan rahmat Allah –subhanahu wata’ala- sehingga tidak ada yang tersisa di neraka yang berkata “Laa Ilaha Illallahu” maka wanita pun kemudian menjadi yang terbanyak di syurga” (Haadii Al Arwah li Ibnil Qayyim (Hal. 144))
Kesimpulannya adalah hendaknya wanita berusaha untuk tidak menjadi penduduk neraka.

Keadaan Wanita di Syurga

Pertama : Apabila wanita masuk ke dalam syurga, maka Allah isubhanahu wata’ala- akan mengembalikan usia mudanya dan kegadisannya, ini berdasarkan sabda Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam-:

]  ِإنَّ الْجَنــَّةَ لاَ يــَدْخُلُهـَا عَجُوْزٌ ...إِنَّ اللهَ تـَعَالَى إِذَا أَدْخَلَهُنَّ  أَبــْكَارًا[

Sesungguhnya Syurga tidaklah dimasuki oleh nenek tua…sesungguhnya Allah jika memasukkan mereka ke dalam syurga dalam keadaan menjadi gadis-gadis(HHR. Abu Nu’aim)

Kedua : Disebutkan dalam beberapa atsar bahwa wanita dunia saat berada di syurga akan jauh lebih cantik melebihi kecantikan bidadari-bidadari syurga, ini karena kesungguhan mereka dalam beribadah kepada Allah –subhanhu wata’ala-. (Tafsir Al-Qurthuby (16/154))

Ketiga : Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: ”Sesungguhnya setiap orang dilarang untuk mendekati selain pasangannya saat berada disana (syurga).”

Demikianlah, saat ini syurga tengah berhias untuk kalian wahai wanita ! Sebagaimana mereka juga tengah berhias untuk lelaki.  Alloh –subhanahu wata’ala-  berfirman:

﴿  فِيْ  مَقْعـَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَـلــِـيـْكٍ مُقْتــَدِرٍ  ﴾

Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang berkuasa”. (QS. Al Qamar : 55)

Maka berhati-hatilah kalian dari menyia-nyiakan kesempatan itu. Sesungguhnya umur ini terbatas dan pasti akan berakhir dan tidak ada setelah itu kecuali kekekalan. Maka jadikanlah kekekalan kalian di dalam syurga -Insya Alloh-.
     
Ketahuilah! sesungguhnya mahar-nya syurga adalah iman dan amal shaleh bukan angan-angan yang bathil, yang tidak pernah terwujud-kan. Rasulullah –shallallohu ‘alaihi wasallam- bersabda :

] إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ[

Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa ramadhan, menjaga kesuci-annya dan mentaati suaminya, dikatakan-lah kepadanya : masuklah ke dalam syurga dari pintu mana saja yang anda inginkan”. (HR. Ahmad, lihat Shahihul Jaami’ lil Albaany (660))
   
Dan tinggalkanlah sejauh-jauhnya penyeru-penyeru fitnah dan penghinaan kaum wanita yang menginginkan kerusakan kalian dan ingin menanggalkan rasa malu dari kalian serta memalingkan kalian dari memperoleh kenikmatan syurga   

Semoga Allah –subhanahu wata’ala-  memberikan taufik-Nya kepada wanita-wanita kaum muslimin agar mendapatkan kenikmatan syurga dan menjadikan mereka pemberi petunjuk yang senantiasa memperoleh hidayah dan menjauhkan dari mereka syaithan-syaithan manusia dan penyeru-penyerunya yang menginginkan kerusakan mereka.
  


( Dari kitab : Ahwal An Nisaa’ fil Jannah, Sulaiman ibn Shaleh Al Khuraasy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar