23 September 2014

Baca Qur'an Tidak Tutup Aurat

Tanya :
  1. Gimana hukumnya membaca Ayat Suci Alqur’an tanpa menutup aurat dengan sempurna bagi wanita karena membacanya di dalam kamar seorang diri? 
  2. Saya suka baca Alqur’an, tp tajwidnya blm sempurna, masih banyak kekurangan seperti dalam penyebutannya dan lain2, Apakah saya jg dapat pahala atau kah malah dapat dosa karena salah dalam melafalkan Alqur’an? 
patm****ma@yahoo.com


Jawaban : 

Tidak mengapa seorang wanita dalam keadaan sendiri membaca al Qur’an tanpa menutup aurat dengan sempurna karena tak ada dalil yang mewajibkannya. Akan tetapi jika menutup auratnya, maka itu lebih baik dan merupakan salah satu adab membaca al-Qur’an. Allah berfirman :
وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Barangsiapa yang mengagungkan syiar Allah, maka itu termasuk (bukti) ketaqwaan dalam hatinya(QS. Al Hajj : 32)

Tentunya membaca al-Quran termasuk syiar Allah subhanahu wata’ala.

2. Bersyukurlah karena dianugrahi semangat tuk baca al Qur’an. Allah –subhanahu wata’ala- berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ(29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri(QS. Fathir : 29-30)

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an) adalah orang yang melakukan perdagangan yang tidak pernah rugi, Dan Allah akan menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.

Adapun membaca al-qur’an dengan tajwid yang benar tentu perkara yang mesti, namun seseorang hanya dibebani sesuatu yang ia mampu memikulnya. Allah –ta’ala- berfirman :

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Bertaqwalah kepada Allah semampu kalian” (QS. At Taghabun : 16)
Ini maknanya seseorang berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan amal ibadahnya termasuk dalam membaca al-Quran semampunya. Namun jika ia terbata-bata karena tajwid yang belum sempurna, maka ia tetap dapat pahala, sebagaimana keterangan berikut :
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلمالْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Dari Aisyah –radhiyallahu ‘anha- ia berkata : telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala(HR. Muslim).
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar